Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), realisasi Premium
hingga Minggu (11/8,) masih di bawah estimasi dengan rerata 82.731 KL per hari
atau 102% DOT, dengan tingkat konsumsi tertinggi arus mudik terjadi pada hari
Rabu (H-1) sebesar 104.321 KL atau 129% DOT. Realisasi penyaluran tersebut
bahkan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu
sekitar 84.631 KL per hari.
Adapun realisasi Solar juga di bawah estimasi dengan rerata 33.471 KL per
hari atau 82% DOT dengan konsumsi tertinggi arus mudik terjadi pada
Selasa (H-9) sebesar 52.162 KL atau 128% DOT. Realisasi penyaluran Solar
tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 35.356
KL per hari.
Semula, Pertamina memprediksikan konsumsi Premium dan Solar pada masa lebaran
(H-15 hingga H+15) masing-masing naik 14% menjadi 91.830 KL dan turun 4,9%
menjadi 38.628 KL. Naiknya konsumsi Premium sejalan dengan pertumbuhan mudik
dan balik lebaran, sedangkan turunnya konsumsi Solar karena pelarangan operasi
truk-truk besar konsumen Solar sejak H-4.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, lebih rendahnya
konsumsi BBM Premium dan Solar selama masa lebaran disebabkan oleh beberapa
faktor terkait dengan pola mudik dan balik masyarakat tahun ini. Pertama,
dengan masa cuti bersama yang lebih panjang sebelum hari H lebaran, menjadikan
pemudik terdistribusi ke dalam beberapa hari sehingga kemacetan dapat
diminimalisir.
Kedua, banyaknya kegiatan mudik gratis dari berbagai perusahaan dan juga
instansi pemerintah dengan menggunakan moda transportasi darat seperti bus
maupun kapal perang TNI mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, utamanya
roda dua secara signifikan. Ketiga, meningkatnya jumlah pemudik yang
menggunakan pesawat seiring dengan pertumbuhan masyarakat ekonomi kelas
menengah atas dan penambahan volume penerbangan selama Lebaran 2013.
Selain itu, kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar juga diduga
menjadi faktor yang mengurangi minat masyarakat untuk mudik dengan menggunakan
kendaraan Pribadi. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan tingginya volume
kendaraan yang beredar di DKI Jakarta dan sekitarnya selama masa lebaran.
“Hal-hal tersebut diduga menjadi faktor penting bagi konsumsi BBM pada masa
mudik dan lebaran tahun ini yang lebih rendah dibandingkan dengan prediksi,
bahkan juga lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun,
yang pasti Pertamina senantiasa menjaga stok BBM aman di atas 20 hari,†tutur
Ali.