Besaran anggaran ini diputuskan dalam rapat kerja Departemen ESDM dengan Komisi VII DPR, Rabu (2/4) sore.
Raker juga memutuskan tiga proyek prioritas sektor ESDM yaitu listrik pedesaan, sumur bor serta induk pembangkit dan jaringan.
DPR mengharapkan agar anggaran ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Departemen ESDM.
Untuk diketahui, dalam APBN 2008, anggaran Departemen ESDM mencapai Rp 5,9 triliun atau 2,298% dari kontribusi sektor ESDM terhadap penerimaan negara. Dalam perkembangannya, pemerintah memutuskan untuk melakukan penghematan 15% dan kemudian turun menjadi 10%.
Khusus untuk Ditjen Migas, selisih penghematan 5% sebesar Rp 18,27 miliar akan didistribusikan untuk alokasi anggaran kegiatan prioritas dan usulan kegiatan baru, antara lain sosialisasi pemanfaatan biofuel di Indonesia, studi penyediaan biofuel pada wilayah berpotensi, implementasi dan pemeliharaan sistem monitoring volume lifting migas dan evaluasi dan interpretasi potensi migas di Selat Makassar, Ambarip dan onshore north Sumatera.