“Jika ditambah dengan produksi 820.000 barel, bisa dapat (mencapai) 1 juta barel,†kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, akhir pekan lalu.
Wacik memaparkan, sebelumnya pemerintah menargetkan puncak produksi Blok Cepu dapat terjadi di bulan Juli 2014. Namun setelah dievaluasi kembali, produksinya diperkirakan mundur menjadi November.
Blok Cepu di
dikelola oleh Mobil Cepu Ltd. (MCL), Ampolex Cepu PTE. LTD., PT Pertamina EP
Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa
Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora)
dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur) yang tergabung menjadi
kontraktor di bawah KKS Cepu. ExxonMobil memegang 45% dari total saham
partisipasi Blok Cepu. KKS Cepu ini akan berlanjut hingga 2035. (TW)