“Setelah FID ditetapkan
bulan Februari lalu, Rekayasa Industri sebagai kontraktor EPC proyek terminal
regasifikasi dan hub LNG Arun telah memulai tahap EPC sejak Maret dan
diperkirakan pada September 2014 pekerjaan EPC akan tuntas,†ujar VP Technology
Direktorat Gas Pertamina Daniel Syahputra Purba di sela-sela penyelenggaraan
17th International Conference & Exhibition on Liquefied Natural Gas (LNG
17), Houston, Amerika Serikat (16/4), dalam siaran persnya
PT Rekayasa Industri ditetapkan sebagai kontraktor EPC
untuk proyek senilai US$ 80 juta tersebut. Kegiatan EPC
telah dimulai sejak Maret dan diperkirakan akan tuntas dalam waktu 19 bulan.
Daniel mengungkapkan, setelah pekerjaan EPC tuntas, akan dilakukan start up dan commissioning yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.
“Sehingga November 2014 fasilitas tersebut diharapkan sudah dapat beroperasi
secara komersial.â€Â
Proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun mendesak dilakukan mengingat
kilang LNG Arun yang akan stop beroperasi pada 2014 karena pasokan gas dari
hulu yang sudah menipis dan tidak ditemukannya prospek baru serta berakhirnya
kontrak penjualan LNG Arun pada 2014. Di sisi lain, asset yang dikelola oleh PT
Arun NGL sejak 1974 itu terdiri dari 6 train kilang LNG berkapasitas 12,5 juta
ton per tahun (MTPA) yang dilengkapi dengan 5 unit tangki LNG berkapasitas
636.000 m3, fasilitas ekstraksi LPG berkapasitas 1,4 MTPA berikut 4 unit tangki
LPG berkapasitas 302.000 m3 dan fasilitas lainnya yang masih dapat
dimanfaatkan.
Adapun kebutuhan gas di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, khususnya
Medan, rata-rata akan berada pada level di atas 420,20 MMSCFD hingga 2020.
Sedangkan kemampuan pasokan gas tanpa adanya penambahan infrastruktur baru
maksimal hanya akan mencapai 224 MMSCFD, itu pun hanya akan berlangsung dalam
setahun pada 2018 dengan kecenderungan akan terus turun.
Sejak melakukan pengapalan
perdana pada 1977, kilang LNG Arun telah mengapalkan LNG sebanyak 4.251 kargo,
1.880 kargo kondensat, 355 kargo LPG propane dan 359 kargo LPG butane, serta
211 kargo sulfur. Selain terminal regasifikasi dan hub LNG Arun dan jaringan
pipa gas Arun-Medan, Pertamina berencana melaksanakan proyek LPG Transshipment
yang akan dimulai pada tahun depan dengan target operasi Agustus 2015. (TW)