Di Kementerian ESDM, 25 ukuran keberhasilan
tersebut dibagi menjadi, 6 ukuran keberhasilan terkait dengan Direktorat Jenderal
Migas, 11 terkait dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, 1 ukuran
keberhasilan terkait dengan Direktorat Jenderal Minerba, 1 ukuran keberhasilan
terkait dengan Balitbang ESDM, 1 ukuran keberhasilan terkait dengan Sekretariat
Jenderal, 4 ukuran keberhasilan terkait dengan Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi dan 1 ukuran keberhasilan terkait dengan join
program antara Direktorat Jenderal Migas dan Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan.
Terkait dengan progress pelaksanaan ke 25 ukuran keberhasilan setelah 1 tahun,
Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Produksi Kardaya Warnika didampingi
Sesditjen Migas Edi Purnomo dan Sesbadiklat Supirman dalam konferensi pers,
Jumat (14/1) menyatakan, 13 ukuran keberhasilan dengan status BIRU (Excellent), 8 ukuran keberhasilan dengan
status HIJAU (On Track), 1 ukuran
keberhasilan dengan status KUNING (Warning),
3 ukuran keberhasilan dengan status MERAH (Alert).
Dijelaskan Kardaya, status BIRU merupakan capaian ukuran keberhasilan dengan
persentase diatas 100% atau telah selesai, status HIJAU capaian ukuran
keberhasilan dengan persentase 81%-100%, status KUNING, merupakan capaian
ukuran keberhasilan dengan persentase 51%-80%. Sedangkan status MERAH merupakan
capaian ukuran keberhasilan dengan persentase di bawah 51%.
Lebih lanjut Kardaya menjelaskan, kegiatan yang ukuran keberhasilanya dalam
status Kuning yaitu, kegiatan ketersediaan uap kapasitas 60 MW di Sarulla
yang belum mencapai target yang disebabkan antara lain akibat terkendala
pembebasan lahan sedangkan yang dalam status Merah yaitu, pertama kegiatan Front End Engineering Design (FEED), kedua pemanfaatan gas bumi untuk
angkutan umum (SPBG) di 3 kota (Palembang, Surabaya dan Denpasar), pembangunan
PLTS dan terakhir kegiatan pembangunan PLTMH yang terkendala diakibatkan
lokasi-lokasi yang diusulkan Pemda tidak memiliki potensi air yang dapat
membangkitkan PLTMH.