Priyono menyisihkan dua kandidat lainnya yaitu Evita Legowo dan Hadi Poernomo dalam proses voting di Komisi VII DPR. Priyono memperoleh 45 suara. Sedangkan Hadi Poernomo mendapat 7 suara dan Evita Legowo tidak mendapat suara.
Ketua Komisi VII Airlangga Hartarto di DPR kemarin petang mengemukakan, Priyono dianggap paling siap dalam fit and proper tes dibandingkan dua calon lainnya. Priyono berani memberi target yang terukur.
Lebih lanjut Airlangga berharap agar Priyono mampu membawa perubahan terhadap kinerja BPMIGAS. Ia membawa tugas berat yaitu meningkatkan produksi dan menekan biaya ekplorasi dan produksi migas yang dibebankan kepada negara (cost recovery).
Berkaitan dengan pemilihan dirinya sebagai Kepala BPMIGAS, Priyono telah menyiapkan program 100 hari yaitu membentuk satuan kerja untuk meningkatkan produksi minyak nasional hingga satu juta barel per hari dan menekan cost recovery dengan cara menerapkan PoD basis yaitu cost recovery yang bisa diklaim hanyalah biaya yang dikeluarkan untuk lapangan yang tertera dalam rencana pengembangannya saja.
Program lainnya adalah menyempurnakan dan menyederhanakan birokrasi di tubuh BPMIGAS, percepatan dan akselerasi dalam rangka efisiensi waktu proses WP&B (work program and budgetting) dan AFE (autorization for expenditure) serta mengharmonisasikan hubungan BPMIGAS dengan Ditjen Migas.