Kerja sama yang ditandatangani tersebut dalam bentuk Letter of Agreement (LOA), Letter of Intent (LOI), dan Memorandum of Agreement (MOA). Perinciannya: PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan SK Corporation senilai US$ 150 juta mengenai revamping kapasitas kilang dari 124.000 bopd menjadi 200.000 bopd di Dumai dan PT Pertamina (Persero) dengan SK Energy senilai US$ 3 juta mengenai co-branding pelumas.
Kerja sama lainnya adalah antara PT Pertamina (Persero), Korea National Oil Corporation (KNOC) dan SK Corporation di bidang eksplorasi dan produksi senilai US$ 25 juta di Shiarak Area, Sumatera. PT Pertamina juga melakukan kerja sama dengan Korea Gas Corporation (Kogas) senilai US$ 25 juta.
Anak perusahaan Pertamina, PT Pertagas bekerja sama dengan EL Corporation dalam pembangunan elpiji di Sumatera Selatan senilai US$ 154,7 juta. PT Petras Indonesia dan Korean Konsorsium yang diwakili Inner Company, Ltd menjalin kerja sama pembangunan industri energi wilayah Tanjung Api-api, Sumatera Selatan, senilai US$ 600 juta.
PT Nuansa Cipta Coal Investment bekerja sama mengenai pencairan batu bara dengan Kenertec Co., Posco Engineering & Construction dan Samsung Securities di Kalimantan Timur senilai US$ 5,5 miliar. Pemda Kaltim, PT Kereta Api, PT Nuansa Cipta Coal Investment dan Kenertec Co serta Posco Engineering bekerja sama dalam infrastruktur batu bara di Kalimantan Timur senilai US$ 2 miliar.
Kunjungan Presiden SBY dan rombongan ke Korea Selatan merupakan kunjungan balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Roh Moo Yun pada Desember 2006 lalu. Sejumlah menteri menyertai kunjungan presiden kali ini, antara lain Menko Perekonomian Boediono dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. (Copyright by Ditjen Migas)