â€ÂMeski gas belum mengalir,
kami telah melakukan beberapa kali training.untuk petugas di lapangan,†jelas
Kartono Niti Sasmito, Direktur Operasional Perusda Tarakan.
Ia menjelaskan, petugas yang
bertanggung jawab mengelola jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga
berjumlah 10 orang, dipimpin seorang manager city gas. Pelatihan yang diberikan
terdiri dari teori dan praktek, mulai dari maintenance
fasilitas di rumah hingga di metering
regulation system (MRS).
â€ÂSaat ini, secara umum, kami
sudah siap kapan saja gas bumi akan dialirkan ke rumah-rumah,†katanya.
Manager City Gas, Eko Prasetyo
menambahkan, untuk Kota Tarakan, sebanyak 3.366 sambungan rumah telah terpasang
jaringan distribusi gas bumi. Dari jumlah tersebut, sekitar 900 rumah telah
siap dialiri.
â€ÂSetiap hari kami membantu
masyarakat memasang kompor yang digunakan untuk memasak. Mengingat pemerintah
tidak menyediakan kompor, maka masyarakat harus menyediakan sendiri kompor gas
jika ingin menggunakan fasilitas gas bumi untuk rumah tangga tersebut,â€Â
katanya.
Agar semua persiapan berjalan
lancar, imbuh Direktur Umum Perusda, Hasyim, pihaknya melibatkan rukun tetangga
di tiap kelurahan. Perusda juga melakukan sosialisasi door to door ke masyarakat mengenai rencana pengaliran gas
tersebut.
Untuk pembayaran gas tiap
bulannya, Perusda Tarakan menyediakan loket khusus di tiap kelurahan. Untuk
tiap kubiknya, masyarakat dikenakan biaya Rp 2.885, dengan minimal penggunaan
10 kubik per bulan.
â€ÂKami kenakan biaya minimal 10
kubik per bulan. Kalau lebih dari itu, tinggal ditambahkan saja biayanya,â€Â
jelas Eko.
Perusda Tarakan dibentuk
dengan Perda. Modalnya 100% dari Pemda berupa hibah tanah/bangunan untuk dikelola
dan dikembangkan. Selain mengelola jaringan gas, Perusda juga mengelola pasar,
ruko, lapangan tenis, pelabuhan dan kolam renang.