Pertamina Terapkan EOR di Lapangan Tanjung

Dengan EOR ini, laju aliran produksi minyak yang sebelumnya sebesar 300 barel per hari, kini meningkat menjadi 700 barel per hari. Diharapkan dari hasil injeksi kimia Lapangan Tanjung  akan dihasilkan produksi minyak sebesar 1.000 barel yang akan dicapai pada tanggal 21 Februari 2013.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana dalam siaran persnya, mengemukakan, injeksi kimia di lokasi pertama di Lapangan Tanjung, telah menggunakan 1 sumur injeksi dan 2 sumur monitoring.  Secara keseluruhan, program injeksi kimia secara penuh akan berjumlah 36 lokasi (36 pattern) dengan menggunakan beberapa sumur eksisting sebagai sumur injeksi dan sumur monitoring.

“Direncanakan utk full scale akan memiliki 51 sumur monitoring diantaranya 26 menggunakan sumur existing yang terlebih dahulu di workover untuk menjadi sumur monitoring dan sumur injeksi yang dibuat berjarak saling berdekatan antara sumur monitoring dan sumur injeksi,” jelas Gde.

Sebelum Pertamina, Medco telah melakukan pilot project EOR di Lapangan Kaji Semoga, Rimau Asset, Sumatera Selatan. Sementara Chevron, telah lebih dulu berhasil menerapkan teknologi EOR dimana saat ini produksi Chevron lebih besar menggunakan teknologi EOR ketimbang produksi konvensional.

Dalam jangka waktu dekat, SKK Migas akan membuat Pedoman Tata Kerja yang mengatur penggunaan teknologi tingkat lanjut di lapangan-lapangan yang tidak dikembangkan oleh Kontraktor KKS melalui mekanisme no cure no pay dimana pihak ketiga diberikan izin untuk melakukan optimasi di lapangan yang tidak dikembangkan. 

Diharapkan dengan adanya mekanisme no cure no pay maka hasil dari penerapan teknologi tingkat lanjut dalam produksi minyak dan gas akan dinikmati dalam waktu tidak lama seperti dahulu. (Tursilowulan)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.