“Sejauh ini kondisi penyaluran Elpiji 3 kg berjalan normal setelah
sempat terjadi beberapa hambatan distribusi akibat perbaikan jalan dan
jembatan menyongsong lebaran. Terhadap hambatan tersebut telah dilakukan
beberapa pengalihan titik suplai serta operasi pasar selama bulan Mei
di Jambi, Lampung, Bengkulu dan beberapa daerah di Jawa Tengah,†ujar VP
Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.
Adapun,
penyaluran Elpiji 12 kg hingga periode Mei 2013 telah mencapai sekitar
400 ribu metrik ton. Realisasi tersebut meningkat 7% dibandingkan dengan
realisasi penyaluran pada periode yang sama tahun 2012 yang mencapai
373 ribu metrik ton.
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan
Elpiji 12 kg pada Juni, Pertamina akan memenuhi kebutuhan pasar Elpiji
12 kg dengan alokasi sekitar 83 ribu metrik ton atau 5% di atas alokasi
normal. Bahkan, Pertamina dapat meningkatkan pasokan hingga 20% jika
kecenderungan pasar memerlukan penambahan pasokan lebih tinggi.
“Pertamina
melalui Region-Region yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia akan
memenuhi kebutuhan pasar Elpiji 12 kg. Pertamina juga akan meningkatkan
ketersediaan Bright Gas dan Ease Gas di pasar terutama untuk menyasar
rumah tangga ekonomi menengah ke atas,†tuturnya.
Pada bulan Juni
diprediksi akan terjadi peningkatan permintaan Elpiji 12 kg dan 3 kg
karena beberapa sebab, di antaranya persiapan menjelang puasa dan
lebaran, musim libur sekolah, panen raya di beberapa daerah dan anomali
cuaca.
Sementara itu, terkait dengan penyediaan Elpiji 12 kg
untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Ali Mundakir mengatakan
setelah sempat mengalami gangguan distribusi akibat pemogokan di area
pelabuhan, relokasi spherical tank LPG, perbaikan crane kontainer di
pelabuhan, penyaluran kini berangsur berjalan normal. Pertamina juga
menjamin stok Elpiji di pasar dalam kondisi aman. (TW)