Terkait
rencana tersebut, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro telah meminta BPMIGAS segera
menyelesaikan perizinan pengeboran.
Permintaan
itu disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam kunjungan kerja ke PT
Tossa Shakti,
Lebih
lanjut Purnomo mengemukakan, program pemanfaatan gas bagi industri dan rumah
tangga sangat penting untuk mengurangi konsumsi BBM. Pemanfaatan
gas bagi kedua sektor tersebut sangat bermanfaat bagi rakyat karena lebih murah
dan bersih.
Dalam pertemuan itu, pihak PT Tossa Shakti mengharapkan
tambahan pasokan gas dari PT Pertamina untuk menggantikan bahan bakar MFO
(Marine Fuel Oil) yang selama ini digunakan untuk menutupi kekurangan pasokan
bahan bakar.
PT Tossa Shakti memiliki 3 tungku, 2 tungku kaca dan 1
tungku fiberglass, total kebutuhan gas untuk ketiga tungku tersebut mencapai 5
MMSCFD sedangkan pasokan yang diberikan Pertamina EP dari Lapangan Mangkang
hanya 2,5 MMSCFD.
Lapangan Mangkang (NCJ-A) merupakan lapangan produksi gas
yang dikelola PT Pertamina EP bekerjasama dengan Japan Oli Company (Jolco),
dilokasi tersebut telah dilakukan pemboran 2 sumur yaitu NCJ- A/1 dan NCJ-A/2. Gas
hasil pemboran NCJ-A/1 dipasok untuk kebutuhan PT Tossa Shakti sejak tahun 2002
sebanyak 2,5 MMSCFD dan untuk menambah pasokan, Pertamina EP berencana
meningkatkan produksi dengan melakukan pemboran baru (NCJ-A/3) di lokasi 600
meter ke arah Utara Barat dari sumur yang ada.
Dalam mengembangkan sumur baru Purnomo berpesan, karena
sumur yang berproduksi hanya satu diperlukan kehati-hatian dalam melakukan
eksplorasi, eksplorasi yang berlebihan dapat menyebabkan sumur menjadi rusak.