â€ÂProgram pembelian tanker ini merupakan bagian dari transformasi
Pertamina di bidang perkapalan yang terus dilakukan untuk meningkatkan service level, meningkatkan efisiensi
dan perbaikan kinerja,†papar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero)
Muhammad Harun.
Harun menjelaskan, tanker tersebut mulai masuk memperkuat
jajaran armada perkapalan Pertamina hingga Desember 2012. Pembelian 18 tanker
termasuk 5 tanker di dalam negeri senilai USD 87,38 juta akan meningkatkan
kemampuan pengangkutan kargo dari 64,9 juta LT (Long Ton) pada saat ini menjadi
67,3 Juta LT pada 2012. Jenis tanker yang telah dipesan meliputi 3 tanker
ukuran 80.000 long ton dead weight (LTDW), 5 tanker 30.000 LTDW, 2 tanker 17.500, satu tanker 6.500 LTDW, 2 tanker ukuran 3.500
LTDW, 2 kapal untuk pengangkutan LPG (Liquified Petroleum Gas) ukuran 23.000
kubik meter, satu kapal LPG ukuran 5.500 kubik meter dan 2 kapal LPG 3.500
kubik meter.
“Armada baru ini akan menambah kemampuan pengangkutan
minyak mentah dari 31,7 juta LT pada saat ini menjadi 32,9 juta LT pada 2012
dan meningkatkan kemampuan pengangkutan produk non BBM (Pelumas, Asphalt,
Paraxylene dan LPG) dari 5,5 juta LT menjadi 7,4 juta LT di 2012,†tambah
Harun.
Untuk kargo
BBM, lanjutnya, dipertahankan pada level
27 juta LT karena adanya perbaikan infrastruktur dan peningkatan kehandalan
tanker. Semua tanker yang saat ini sedang dalam pembangunan dibuat sesuai
dengan kondisi perairan Indonesia. Selama proses pembangunan kapal, Pertamina
akan melaksanakan supervisi ke semua galangan secara periodik untuk menjamin
ketepatan masa pembangunan.
Hingga
saat ini Pertamina mengoperasikan 190 kapal tanker termasuk 36 kapal milik
Pertamina yang digunakan untuk pengangkutan minyak mentah, produk-produk kilang
& BBM serta kapal pengangkut LPG. Pengadaan armada baru ini merupakan
bagian dari rencana besar peremajaan dan penambahan armada milik Pertamina.
Dengan kemampuan armada milik yang semakin kuat, diharapkan dapat meningkatkan
kinerja perusahaan, meningkatkan efisiensi transportasi serta mengurangi ketergantungan
terhadap kapal carter.