Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan Proyek-proyek Sektor ESDM

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Sedangkan prasasti peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip telah ditandatangani Presiden Susilo.Bambang Yudhoyono di VIP Room Bandara Juanda, Selasa.(7/10).

Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah, Bupati Bojonegoro, Pejabat Eselon I Kementerian ESDM, Kepala BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Kepala Desa, Pimpinan Mobil Cepu Ltd, PT Geo Dipa Energi serta Donggi Senoro LNG.

Sekjen Kementerian ESDM M. Teguh Pamudji melaporkan, proyek yang diresmikan ini berjumlah 14 proyek, terdiri dari 12 proyek yang telah selesai pembangunannya dan 1 proyek yang masih dalam tahap groundbreaking serta 1 proyek yang masih dalam tahap pelaksanaan atau penyelesaian (on going project). Dari jumlah tersebut, 4 diantaranya merupakan proyek migas, 9 proyek kelistrikan dan 1 proyek energi terbarukan. Proyek-proyek tersebut adalah:
1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok Cepu.
2. Kilang LNG Donggi Senoro.
3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.
4. Proyek PLTP Patuha, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang.

Total investasi proyek-proyek sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang diresmikan sebesar US$ 7,388 miliar. Sedangkan, terdapat satu proyek yaitu Pipa Transmisi Gas-Bumi Arun-Belawan yang masih dalam tahap penyelesaian dalam waktu dekat dengan investasi proyek tersebut sebesar US$ 586,04 juta.

1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok Cepu

Bertindak sebagai operator Lapangan Banyu Urip adalah Mobil Cepu Ltd. (MCL) anak perusahaan ExxonMobil bermitra dengan PT. Pertamina EP Cepu dan empat perusahaan milik pemerintah daerah, yaitu PT. Sarana Patra Hulu Cepu (Propinsi Jawa Tengah), PT. Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten Bojonegoro), PT. Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora) dan PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (Propinsi Jawa Timur).

Puncak produksi minyak sebesar 165.000 barel per hari dan kapasitas terpasang sebesar 185.000 barel per hari. Total Investasi proyek sebesar US$ 2.525 miliar. Pembangunan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip menciptakan lebih dari 12.700 kesempatan kerja dan kesempatan usaha bagi lebih dari 650 sub kontraktor. Peresmian ini menandai peningkatan produksi Blok Cepu dari 30.000 barel per hari menjadi 40.000 barel per hari.

2. Kilang LNG Donggi Senoro
Total sumber gas bumi untuk rencana Kilang LNG PT. DSLNG sebesar kurang lebih 335 MMSCFD yang diperoleh dari Blok Senoro dan Blok Matindok, dengan kapasitas desain LNG sebesar 2 juta ton per tahun dan total investasi sebesar US$ 2,8 miliar. Kepemilikan DSLNG terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Medco LNG Indonesia dan Sulawesi LNG Development Ltd. 

3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.
PLTU Nanggroe Aceh Darussalam-Nagan Raya Unit 1dan 2, kapasitas 2x110 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dan potensi penghematan BBM sekitar 195 ribu kilo liter atau setara Rp 1,67 triliun per tahun.
PLTU Kepulauan Riau-Tanjung Balai Karimun, kapasitas 2x7 MW, untuk pasokan listrik di Pulau Karimun dan potensi penghematan BBM sekitar 24 ribu kilo liter atau setara Rp 212 miliar per tahun. 
PLTU Sumatera Barat-Teluk Sirih, kapasitas 2x112 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sumatera Barat dan potensi penghematan BBM sekitar 397 ribu kilo liter atau setara Rp 3,4 triliun per tahun.
PLTU Lampung-Tarahan Baru Unit 1, kapasitas 100 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lampung dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.
PLTU 2 Jawa Barat-Pelabuhan Ratu, kapasitas 3x350 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Palabuhan Ratu, Jawa Barat bagian selatan, dan sistem Jawa Bali.
PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-Awar Unit 1, kapasitas 350 MW, untuk pasokan listrik di Jawa Timur dan sistem Jawa Bali pada umumnya.
PLTU Sulawesi Selatan-Barru, kapasitas 2x50 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Sulawesi Selatan dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.
PLTU Sulawesi Tenggara-Kendari Unit 1, kapasitas 10 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sulawesi Tenggara dan potensi penghematan BBM sekitar 17 ribu kilo liter atau setara Rp 151 miliar per tahun
PLTU Lombok-Mataram NTB unit 3, kapasitas 25 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lombok dan potensi penghematan BBM sekitar 44 ribu kilo liter atau setara Rp 379 miliar per tahun.

Sektor ketenagalistrikan telah memberikan kontribusi dalam penyediaan infrastruktur tenaga listrik khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, dengan total daya sebesar 1.983 MW dan total investasi sebesar US$ 1,569 miliar.

4. PLTP Patuha (1x55 MW), Patuha, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Pengusahaan area Patuha dilaksanakan oleh PT. Geo Dipa Energi, di Wilayah Kuasa Pengusahaan Sumber Daya Panasbumi Pengalengan. Total investasi Proyek PLTP Patuha sekitar US$ 144 juta. Saat ini PLTP Patuha 55 MW telah mulai proses sinkronisasi dengan jaringan PT PLN, dan diharapkan produksi listrik yang dihasilkan dapat meningkatkan kehandalan sistem jaringan transmisi listrik utama Jawa-Madura-Bali (Jamali).

5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang

Panjang Pipa gas 267 km, dengan kapasitas sebesar 500 MMSCFD, dimulai dari Tambak Lorok, Semarang menuju Gresik, dengan investasi sebesar USD 350 juta. Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik Semarang merupakan Penghubung infrastruktur gas dari Barat ke Timur pulau Jawa sehingga menjadi “energy hub” yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

6. Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan (on-going project)

Panjang Pipa gas kurang lebih 350 km, dimulai dari PT. Arun LNG sampai dengan PLTGU Belawan. Kapasitas sebesar 300 MMSCFD, dengan investasi sebesar US$ 586,04 juta.

Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan merupakan infrastruktur pengangkutan gas hasil regasifikasi Arun untuk memenuhi kebutuhan PLN (PLTGU Belawan) dan Industri di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Dengan dipenuhinya kebutuhan gas untuk PLTGU Belawan diharapkan dapat mengatasi keterbatasan listrik di daerah Sumatera Utara, dan meningkatkan perkembangan industri di Aceh dan Sumatera Utara. 
 
Diharapkan dengan diresmikannya proyek-proyek energi dan sumber daya mineral ini, dapat terwujud infrastruktur yang handal dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara, guna pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya kesejahteraan rakyat. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.