“Ada hal-hal tidak jelas yang muncul di lapangan. Ada yang oke untuk diganti pemerintah, tapi ada juga yang tidak. Ini yang kita sempurnakan,” kata Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso pada akhir pekan lalu.
Aturan pengembalian biaya operasi (recovery of operationg cost) yang disusun secara terperinci itu, menurut Luluk, akan digunakan dalam kontrak kerja sama migas yang akan datang.
Penyempurnaan pengembalian biaya operasi dan beberapa hal lain yang menjadi pertanyaan publik untuk kontrak kerja sama migas baru ini, membuat penawaran wilayah kerja 2007 mundur dari jadwal bulan Agustus lalu.
Menurut rencana pada putaran I 2007 ini, pemerintah akan menawarkan 25 blok migas yang terdiri dari 24 wilayah kerja migas dan 1 wilayah kerja CBM. Blok migas yang akan ditawarkan terdiri atas 11 wilayah kerja lelang reguler dan 14 wilayah kerja penawaran langsung.
Blok migas yang ditawarkan tersebut adalah Blok North X Ray (offshore), Blok N.E. Lombok I; Blok N.E. Lombok II, Blok Semai I (offshore), Blok Semai I (offshore), Blok Semai III (offshore), Blok Semai IV (offshore), Blok Semai V (offshore), Blok South East Tual, Blok Cakalang, Blok Kerapu, Blok Cucut, Blok Dolphin, Blok Bawean II, Blok East Bawean I, Blok Gunting, Blok Situbondo, Blok Buton II, Blok Rangkas, Blok West Timor, Blok Mahakam Hilir, Blok East Palung Aru, Blok South Palung Aru dan Blok NE Madura V. (Copyright by Ditjen Migas)