Demikian benang merah Indonesia’s Oil and Gas Seminar
and Exhibition di Shanghai yang berlangsung 20 September lalu serta
dihadiri oleh Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dan Dirjen Migas Kementerian
ESDM Evita H. Legowo.
“Menurut pengusaha China,
atmosfer investasi di Indonesia
sedang bagus-bagusnya,†kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo.
Dalam acara ini, dipaparkan mengenai kebijakan dan tantangan
di hulu dan hilir migas, kebijakan di bidang keuangan dan proyek-proyek migas
di Indonesia. Antara lain disampaikan bahwa prospek
eksplorasi dan pengembangan migas di Indonesia masih cukup bagus. Ini
ditunjukkan dari banyaknya temuan eksplorasi migas yang disetujui rencana
pengembangan lapangannya (PoD). Dan
terkait pencapaian target lokal konten barang dan jasa sebesar 91% pada tahun
2025, investor China diharapkan membangun pabrik-pabrik pipa di Indonesia.
Pada
kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan 4 kerja sama bisnis yaitu MoU
antara PT Pertamina (Persero) dengan North Cargo mengenai kerja sama distribusi
pelumas dan Mou antara PT Elnusa Tbk, PT Multi Guna Laksindo serta Wenzhou
Husite Environment Protection Co. Ltd mengenai pembuatan, manufaktur dan
pemasaran vertical pump dan supporting instruments.
Perjanjian
usaha patungan antara PT Dhiva Inter Sarana dengan Henyang Hongling Petroleum Pipe
Co. Ltd mengenai perjanjian kerja sama pendirian perusahaan yang bergerak di
bidang threading/penguliran OCTG
untuk minyak dan gas serta perjanjian penunjukan agen tunggal antara PT Dhiva
Inter Sarana dengan Hengyang Steel Tube Group Tunggal International Trading Inc
sebagai sole agent.
Seminar
dan pameran di Shanghai ini merupakan bagian
dari roadshow Kementerian ESDM di tiga negara yaitu China, Inggris dan Jerman. Kegiatan
ini rencananya akan dilakukan hingga Oktober 2010. Roadshow diikuti oleh
instansi terkait seperti Kementerian Keuangan, BPMIGAS, BPH Migas, BUMN migas,
KADIN dan IPA serta perusahaan migas swasta seperti Medco Energi Internasional.