Faktor lainnya adalah dampak psikologis pernyataan
OPEC untuk mempertahankan kuota produksi untuk mencapai target harga
minyak mentah dunia tahun 2009 pada level US$ 70-75 per barel dan
meningkatnya pengoperasian kilang-kilang minyak di China, India dan
terutama AS saat memasuki musim panas atau driving season, dengan
tingkat pengoperasian kilang AS mencapai 85,1%, tertinggi sejak Oktober
2008.
Tim Harga Minyak Indonesia
juga mengidentifikasi sejumlah faktor yang diperkirakan dapat
memperlemah harga minyak, antara lain revisi perkiraan pertumbuhan
ekonomi global dalam tahun 2009 oleh OPEC yang turun -1,4% dibandingkan
perkiraan bulan sebelumnya dan revisi perkiraan permintaan minyak
mentah dunia untuk 2009 oleh International Energy Agency (IEA) di mana
turun 2,6 juta barel per hari menjadi 83,2 juta barel per hari
dibandingkan periode tahun 2008.
Selain itu, tingkat
kepatuhan negara-negara OPEC yang menurun pada bulan April 2009 menjadi
78% dari 83% pada bulan Maret 2009, terhadap kesepakatan pengurangan
produksi minyak.