Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR, kemarin, mengungkapkan, sembari Chevron tetap menjadi operator Blok Langgak, pemerintah memproses penggantinya.
“Sekarang dalam proses pemilihan siapa operatornya (pengganti Chevron),†ucap Evita.
Ia mengemukakan, pemerintah ingin pengganti Chevron adalah kontraktor migas yang bagus. Karena itu proses pemilihan penggantinya tidak dilakukan terburu-buru. Proses berpindahan operator juga diharapkan berlancar lancar agar tidak menyebabkan produksi terhenti atau turun. Diharapkan sebelum akhir tahun ini telah terpilih operator yang baru.
Produksi minyak dari Blok Langgak diperkirakan sekitar 400 barel per hari. Pemerintah daerah Riau pernah menyatakan keinginannya untuk mengelola blok tersebut.