Ke 12 wilayah kerja yang diminati tersebut adalah SE Mahakam (Kalimantan), West Air Komering (Sumatera), Karama (Selat Makassar), Mandar (Selat Makassar), Sageri (Selat Makassar), Ujung Kulon (Jawa Barat), Cucut (Natuna), Tuna (Natuna), Cakalang (Natuna), Baronang (Natuna), Enrekang (Sulawesi Barat) dan Lampung I (Lampung).
Dirjen Migas Luluk Sumiarso kepada pers, Jumat (16/2), menjelaskan, sejumlah pemain besar ikut bersaing dalam penawaran wilayah ini, seperti Total, Manley NV, Premier Oil, Petronas, Esso Exploration, Talisman, Pertamina, Anadarko dan Statoil.
Selain itu, tampil pula beberapa pemain baru yaitu Singapura Petroleum Co Ltd (Singapura), ONGV-Videsh (India), Mitsui Oil Exploration (Jepang), M3energy (Malaysia), OPIC Petroleum (Taiwan) dan Salamander (Inggris).
Berdasarkan perkiraan tim teknis pemerintah, potensi sumber daya migas ke 12 blok tersebut, antara 30 MMBOE sampai lebih dari 400 MMBOE.
Mengenai ke 8 blok yang tidak diminati, papar Luluk, karena konsep geologi atau keekonomiannya belum sesuai dengan penilaian investor yang ada saat ini.
”Blok yang belum diminati ini akan kita tawarkan kembali, namun tentu saja akan kita perbarui dulu data-datanya agar lebih menarik,” katanya.