Dirjen Migas Kementerian ESDM
Evita H. Legowo di Kementerian ESDM, mengemukakan, konsultan independen telah
menyelesaikan kajian pengembangan Blok East Natuna pada September lalu. Hasil
kajian itu, selain dilaporkan ke Menteri ESDM, juga ke Menteri Keuangan untuk
kemudian dibahas bersama.
â€ÂNanti Menkeu dan Menteri ESDM
rapat lagi,†tambahnya.
Hasil kajian oleh konsultan
independen tersebut merupakan masukan bagi Pemerintah. Dengan demikian, maka
keputusan akhir tetap berada di tangan Pemerintah.
Pengembangan Blok East Natuna merupakan salah satu
program prioritas bidang hulu migas tahun 2012.
PT Pertamina dan mitra kerjanya yaitu Esso Natuna Ltd dan
Total E&P Activities Petrolieres serta Petronas telah menandatangani Principles
of Agreement (PoA) terkait rencana eksplorasi dan eksploitasi
wilayah tersebut pada Agustus 2011.
Berdasarkan hasil studi, Blok East Natuna memiliki
cadangan potensial 57 TCF dan siap disertifikasi sebesar 29 TCF. Namun memiliki
kandungan gas CO2 sebesar 71% sehingga untuk pengembangannya memerlukan waktu
sekitar 6-10 tahun yang merupakan lag time yang panjang antara efektif date
sampai dengan waktu produksi dan teknologi untuk melakukan studi aquifer
gas limbah CO2 yang akan diinjeksikan ke dalam batuan terumbu.