Rapat dengan seluruh instansi
terkait, dilakukan secara berkala dan dipimpin langsung oleh Dirjen Migas
Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Dalam rapat di Ditjen Migas, Senin (28/3),
hadir pula Direktur Pembinaan Program Migas Heri Poernomo, Direktur Pembinaan
Usaha Hulu Migas A. Edy Hermantoro, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
Bambang Soemarsono, Bambang Banyudono yang mewakili PT PGN dan Djohardi A.
Kusumah mewakili PT Nusantara Regas.
Pengawasan dan monitoring pembangunan FSRU merupakan
salah satu program prioritas Ditjen Migas Kementerian ESDM. FSRU Jawa Barat
ditargetkan dapat diselesaikan pada September 2011. Sementara untuk Sumatera
Utara, prosesnya sempat tertunda karena adanya misunderstanding mengenai
kebutuhan gas di daerah itu. Namun setelah ada kejelasan dari PT PLN mengenai
kebutuhan gas, maka proyek ini pun dilanjutkan kembali. Lantaran adanya
penundaan itu, penyelesaian pembangunan FSRU mundur menjadi tahun 2012. Semula
direncanakan dapat selesai pada akhir 2011.
Pembangunan 3 FSRU ini merupakan amanat Inpres No 01
tahun 2010 untuk mengatasi defisit gas di atas 200 MMSCFD. Dengan adanya
infrastruktur LNG terminal ini, diharapkan pasokan gas ke tempat yang
jauh dari sumber gas bumi dapat dilakukan dalam bentuk pengiriman LNG.
Sebelumnya, pasokan kebutuhan gas bumi domestik hanya dilakukan dengan
menggunakan jaringan pipa gas bumi.