Menteri ESDM Sudirman Said kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan karyawan SKK Migas, Jumat (31/10), memaparkan, Pemerintah tengah mengumpulkan beberapa nama yang memenuhi persyaratan sebagai Kepala SKK Migas. Sejak Rudi Rubiandini diberhentikan akibat kasus korupsi tahun 2013 lalu, Wakil Kepala SKK Migas J. Widjonarko merangkap jabatan sebagai Plt. Kepala SKK Migas.
Kriteria sosok yang dianggap tepat menjadi calon Kepala SKK Migas, menurut Sudirman, antara lain berintegritas tinggi serta memiliki kompetensi di bidangnya. “Terutama leadership karena kalau soal teknis, kita kan bisa mengandalkan teman-teman di bawah (staf). Tapi kalau leadership, kompetensi, integritas (tidak bisa),†katanya.
Selain menetapkan pimpinan tertinggi SKK Migas, Pemerintah juga berharap dapat segera menetapkan status lembaga SKK Migas, mengingat sejak dibubarkan Mahkamah Konstitusi pada November 2012, lembaga ini berstatus quo hingga revisi UU Migas ditetapkan.
“Kami di Kementerian ESDM sedang mengkaji kalau bisa dalam waktu dekat bisa segera disahkan (revisi UU Migas) karena drafnya sudah dibahas berkali-kali,†ujar Sudirman.
Ketika ditanya apakah lembaga SKK Migas ini akan berbentuk BUMN atau bagian dari pemerintah, Sudirman menjawab, Pemerintah masih akan melihat lagi. Yang terpenting, fungsinya tidak akan berubah.
Pertemuan dengan karyawan SKK Migas itu, dihadiri pula oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dan Sekjen ESDM M. Teguh Pamudji. Selain bertemu karyawan, Menteri ESDM juga mengadakan pertemuan khusus dengan pimpinan SKK Migas. (TW)