Dirjen Migas Kementerian
ESDM A. Edy Hermantoro menjelaskan, bus besar berbahan bakar LNG
seperti yang dimiliki PT Badak NGL, dalam sekali pengisian mampu
mengisi LNG sebanyak 200 liter setara premium. Jumlah ini dapat digunakan untuk
perjalanan sepanjang 900 km.
Agar proyek ini dapat
terlaksana dengan baik, lanjut Edy, pihaknya siap memberikan dukungan dari sisi
pasokan LNG.
"Sebagai alokator gas,
kami sangat support dan betul-betul memperhatikan kebutuhan dalam negeri,"
katanya.
Jika seluruh kendaraan
dapat beralih menggunakan gas, maka pemerintah menekan besaran impor BBM.
Masyakarat juga dapat memperoleh energi yang bersih. (TW)