“FSRU Lampung memang rencananya selesai tahun 2014 dengan menggunakan teknologi Hoegh (Hoegh Ltd, perusahaan asal Norwegia). Saya sendiri ikut dalam pertemuan dengan Menlu Norwegia,†kata Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro di Kementerian ESDM, awal pekan ini.
Edy menjelaskan, beroperasinya FSRU Lampung diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Lampung dan Jawa Bagian Barat melalui pipa transmisi Sumatera Selatan-Jawa Bagian Barat.
Pasokan LNG untuk FRU Lampung berasal dari Blok Tangguh, Papua, yang sebelumnya diekspor ke Sempra, AS. FSRU Lampung berkapasitas 170 MMSCFD. Terkait dengan FSRU ini, Hoegh telah membuka kantor di Jakarta dengan nama Hoegh LNG Lampung.
FSRU Lampung yang investasinya sekitar US$ 250-300 juta, dibangun oleh PT PGN yang bekerja sama dengan Hoegh LNG dari Norwegia dan PT Rekayasa Industri. Ini merupakan FSRU kedua yang dibangun BUMN tersebut. Sebelumnya, PT PGN bekerja sama dengan PT Pertamina melalui anak perusahaan PT Nusantara Regas, membangun FSRU Jawa Barat yang telah beroperasi tahun 2012. (TW)