Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Legowo, Kamis (28/8), mengungkapkan, sebetulnya harga jual gas Tangguh tidak fix, melainkan mengikuti perkembangan harga minyak. Namun harga minyak itu dipatok dengan batas atas, sehingga akhirnya memberatkan pemerintah di saat harga minyak menjulang seperti sekarang ini.
“Sekarang kita akan mencoba melakukan negosiasi ulang dengan menyesuaikan harga crude oil-nya. Kita akan coba naikkan patokan harga minyaknya, tidak US$ 38 per barel lagi,†jelas Evita.
Harga patokan minyak gas Tangguh saat ini sebesar US$ 38 per barel. Harga itu merupakan renegosiasi tahun 2006 dari harga sebelumnya yaitu US$ 25 per barel.
Untuk negosiasi ulang itu, pemerintah telah membentuk satu tim khusus. Namun tidak ada target negosiasi pada patokan harga minyak berapa.