Demikian dikemukakan Dirjen
Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dalam rapat mengenai konversi BBM ke
bahan bakar gas di Gedung Migas, Rabu (3/4). Hadir dalam pertemuan tersebut,
wakil dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Pemda DKI
Jakarta, PT Pertamina, PT Dirgantara Indonesia, PT Medco Energy, PT Total
Indonesie dan instansi terkait lainnya.
Khusus untuk Jabodetabek, Edy
memaparkan, Pemerintah akan menempatkan MRU
dan MS di lokasi-lokasi yang
berdekatan atau dilintasi bus Transjakarta. Dengan demikian diharapkan dapat
mempermudah pengisian bahan bakar gas. Lokasi penempatan MRU dan MS ini, antara
lain di Cibubur, Cilandak dan Lebak Bulus.
â€ÂKita mengikuti terus
perkembangan busway ini. Jadi nanti MRU dan MS akan diletakkan di dekat-dekat lokasi bus,†kata Edy.
Pembangunan SPBG dan jaringan
pipa untuk Jabodetabek, dilakukan oleh
Kementerian ESDM yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Sementara
untuk Balikpapan, dilakukan oleh Kementerian ESDM.
Dalam rapat tersebut,
dilakukan presentasi oleh PT Medco Energy yang telah mengkonversi mobil
operasional untuk layanan antar-jemput pekerjanya dengan menggunakan bahan
bakar gas. Sekitar 23 mobil shuttle Medco
menggunakan bahan bakar gas dan menghemat Rp 195 juta per tahun.
Medco juga menggunakan CNG untuk kendaraan operasinya untuk di Blok Rimau/Kaji, Sumatera Selatan dan Blok SCS/Soka, Sumatera Selatan.