Jumlah pemboran itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2009
yang mencapai 75 sumur dari 84 sumur yang direncanakan. Dari 75 sumur tersebut,
35 sumur teridentifikasi kandungan migas dengan sukses rasio 47%. Sedangkan pada tahun 2008, dilakukan pemboran
70 sumur dari 145 sumur yang direncanakan. Dari jumlah
itu, teridentifikasi 34 sumur mengandung migas dengan sukses rasio 49%.
Untuk 2007, dilakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak
73 sumur dari 111 sumur yang direncanakan. Teridentifikasi 39 sumur mengandung
migas dengan sukses rasio 53%. Pada
tahun 2006, sebanyak 82 sumur dibor dari 117 sumur yang direncanakan. Kandungan
migas teridentifikasi di 40 sumur dengan sukses rasio 49%.
Sementara pada 2005, dilakukan
pemboran eksplorasi pada 54 sumur dari 79 sumur yang direncanakan. Dari
jumlah itu, kandungan migas ditemukan pada 22 sumur dengan sukses rasio 41%.
Total cadangan minyak bumi
Indonesia pada tahun 2009 sebesar 7,764 miliar barel, terdiri atas cadangan
terbukti sebesar 4,230 miliar barel dan cadangan potensial 3,534 miliar barel. Sebagian
besar cadangan minyak bumi berlokasi di Indonesia bagian Barat, terutama di
Sumatera 70%, Jawa 12% dan sisanya tersebar di wilayah Indonesia bagian Timur
seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Untuk gas bumi, total cadangan
gas bumi Indonesia pada tahun 2009 sebesar 159,63 TSCF atau sekitar 3% dari
cadangan gas bumi dunia. Cadangan tersebut terdiri dari cadangan terbukti
sebesar 107,34 TSCF dan cadangan potensial 52,29 TSCF.