Proyek pembangunan pipa transmisi 28
inch dengan berkapasitas 500 MMSCFD dan dilengkapi stasiun kompresor gas
tersebut, akan dilaksanakan selama 18 bulan dan direncanakan on stream pada
kuartal satu 2016.
Menurut Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya dalam siaran persnya, Sabtu (21/6),
persetujuan FID ini menyusul
keluarnya penetapan alokasi gas dari Kementerian ESDM, yang bersumber dari gas
Blok Cepu.
“Pertagas akan melakukan percepatan,
agar industri yang beroperasi sepanjang Gresik hingga Semarang dapat menikmati
gas yang lebih kompetitif,†katanya.
Sesuai ketentuan BPH Migas, pembangunan pipa ini berstatus open access.
Dengan asumsi volume gas yang mengalir sebesar 210 MMSCFD, Pertagas akan
memperoleh revenue dari toll fee dalam rangka pengembalian
investasi. Berdasarkan penentuan besaran biaya angkutan gas melalui pipa dari
BPH Migas, diperkirakan konsumen di wilayah Jawa Tengah yang selama ini
menikmati CNG dari Jawa Timur melalui jalur darat akan memperoleh harga yang
terjangkau daya beli.
“Pembangunan pipa ini bernilai strategis untuk mendukung transportasi gas di
pulau Jawa, sehingga Pertagas dapat meningkatkan jangkauan distribusi gas
hingga konsumen akhir,†lanjut Hendra Jaya.
Agar pelaksanaan pembangunan berjalan lancar, Hendra Jaya mengharapkan adanya
dukungan pemerintah, mulai dari perizinan, pembebasan lahan hingga penetapan
alokasi gas yang mencukupi yakni sebesar 500 MMSCFD sesuai dengan desain awal
proyek ini. (TW)