Pembangunan Kilang, Pemerintah Susun Spesifikasi Teknis

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro di Kementerian ESDM, Senin (28/4), menjelaskan, spesifikasi teknis yang disusun pemerintah tersebut, antara lain jenis minyak yang akan digunakan serta petrokimia yang sesuai.  Selain itu, Kementerian ESDM juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengetahui jenis minyak dan hasil olahan kilang yang banyak diimpor selama ini, sehingga nantinya kilang baru itu juga dapat bermanfaat menekan impor.

Sementara itu terkait dokumen penawaran, Edy mengatakan, pemerintah akan menunjuk konsultan internasional untuk menyusunnya. Dokumen ini menggabungkan penawaran atau keinginan dari sisi pemerintah, termasuk spesifikasi teknis kilang dan penawaran dari  investor.

“Jadi konsultan itu akan menggabungkan, mempertemukan dari sisi investor seperti apa dan dari sisi Indonesia tipe-tipe kebutuhan dan konfigurasinya seperti apa. Jangan hanya dari kacamata pemerintah saja. Nanti nggak ada yang ngambil (berminat),” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membangun kilang dengan menggandeng swasta, pemerintah telah menyediakan lahan seluas 900 hektar di Bontang, Kalimantan Timur serta tax holiday 15 tahun. Selain itu, pemerintah juga telah memperoleh kepastian pasokan bahan baku minyak mentah dari Irak sebanyak 300.000 barel per hari.

Indonesia perlu membangun kilang untuk mengurangi ketergantungan impor BBM, menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas nilai tukar serta memacu pertumbuhan industri domestik dan pasar tenaga kerja.

Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai  1,1157 juta barel per hari. Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari. Ini berarti terjadi defisit 608.000 barel per hari. Untuk mengatasinya, Indonesia perlu memiliki 2 kilang minyak baru.

Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU.  Satu  kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.

Untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.

Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari, produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012 juta barel dan defisit 628 juta barel per hari. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.