Sebagian besar cekungan yang belum pernah dieksplorasi berada
di
Berdasarkan Buku Peluang Investasi Migas yang dikeluarkan
Ditjen Migas Kementerian ESDM, ditinjau dari rasio penemuan cadangan,
Di samping rasio penemuan yang kompetitif, biaya penemuan
(finding cost) untuk cekungan di
kawasan yang sebagian besar berlokasi di offshore,
juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Asia Tenggara.
Dengan rata-rata biaya penemuan migas yang rendah,
berdampak pada resiko investasi terutama untuk modal awal yang besar pada
lokasi offshore. Kondisi-kondisi ini
menunjukkan
Hingga akhir 2009, terdapat 225 KKKS yang terdiri dari 158
KKKS eksplorasi, 17 KKKS dalam tahap PoD dan 50 KKKS produksi.