Penegasan itu disampaikan Moeldoko usai melakukan kunjungan ke Kementerian ESDM, Selasa (10/9), yang diterima oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Kunjungan ke Kementerin ESDM ini merupakan kunjungan pertamanya ke kementerian setelah dilantik sebagai Panglima TNI.
Moeldoko mengatakan, telah menjadi komitmennya untuk mengamankan obyek-obyek vital nasional. Seperti yang pernah diucapkannya sewaktu melakukan serah terima jabatan Panglima TNI, lanjutnya, TNI memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berkontribusi terhadap keamanan investor.
“Di ESDM ini, investor sangat banyak. Itu harus kita amankan,†tegasnya.
Sebagai contoh, untuk mengatasi pencurian minyak atau illegal tapping yang terjadi di jalur pipa minyak Tempino-Plaju, pihaknya telah menurunkan pasukan selama sepekan dan berhasil menghentikan aksi kriminal tersebut. Infrastruktur illegal tapping juga telah dihancurkan.
Mengenai adanya oknum aparat yang berada di belakang kegiatan ilegal tersebut, Moeldoko tidak memungkirinya. Dijelaskan, ada seorang mantan tentara yang diisukan menjadi beking dan dilakukan penggrebekan ke rumahnya, belum berhasil. Namun pada akhirnya, mantan prajurit ini menyerahkan diri kepada Panglima TNI dan mengakui kesalahannya.
"Itulah yang mungkin selama ini dikatakan ada beking-beking di belakangnya dan dia seorang desertir serta sudah menyerah,†katanya.
Menurut Moeldoko, selama ini mungkin TNI ragu-ragu untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran. Namun bagi dirinya, jika hal tersebut sudah menganggu kepentingan nasional, maka akan dilakukan tindakan tegas.
â€ÂJadi prinsipnya, kalau ada prajurit yang nakal begitu, no way! Nggak ada yang kayak begitu. Kalau sudah mengganggu kebijakan pemerintah, kita abisin orang-orang begitu,†tegasnya.
Menteri ESDM Jero Wacik mengharapkan agar kerja sama kedua belah pihak ini dapat memajukan sektor ESDM. (TW)