"Pemerintah punya PPNS yang dapat ditugaskan untuk
mengawasi pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG," ujar Dirjen Migas
Departemen ESDM Evita H. Legowo dalam pertemuan dengan konsultan pelaksana
program konversi minyak tanah ke LPG.
Evita mengemukakan, PPNS tersebut nantinya akan melakukan pengecekan
di lapangan, memastikan program ini dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
"Jangan sampai ada pihak yang berhak tidak
mendapatkan paket konversi atau sebaliknya, mereka yang mampu malah
mendapatkannya. Apalagi kalau ada masyarakat yang mendapat dobel," kata
Evita.
Terhadap para konsultan, Evita mengharapkan agar
menjalankan tugasnya dengan profesional sehingga tujuan program konversi untuk
menekan subsidi minyak tanah dapat tercapai.
Sementara untuk 2007, paket perdana yang dibagikan mencapai 3.975.789 paket, terdiri dari 3.834.384 paket untuk rumah tangga dan 141.405 paket untuk usaha mikro. Volume LPG yang terealisasi sebesar 163.182 metrik ton dan minyak tanah yang tersisa sebesar 3.851.812 kilo liter dengan wilayah terkonversi meliputi Jabodetabek, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY dan Bali.
Untuk tahun 2008, paket perdana yang dapat dibagikan mencapai 15.037.539 paket yang terdiri dari 14.361.147 paket untuk rumah tangga dan 676.392 paket untuk usaha mikro. Realisasi volume LPG tahun 2008 sebesar 592.242 metrik ton atau berhasil mengkonversi minyak tanah sebanyak 2.059.536 kilo liter sehingga minyak tanah yang tersisa sebanyak 7.832.280 kilo liter.