Sementara produksi
minyak Petrochina International Bermuda periode yang sama telah mencapai 5.400
barel minyak per hari, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar
5.100 barel minyak per hari.
Produksi minyak Petrochina International Bermuda akan bertambah lagi sekitar
250 barel minyak per hari usai Hari Raya Idul Fitri tahun ini karena mulai
adanya produksi awal dari sumur-sumur produksi baru yaitu sumur produksi North
Klalin-2 dan North Klalin-3. Produksi dari kedua sumur tersebut diharapkan
terus meningkat sehingga akhir tahun ini produksi minyak Petrochina
International Bermuda akan berada di level 5.600 barel minyak per hari dan
skenario optimis mampu mencapai 6.000 barel minyak per hari.
Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Bambang Dwi
Djanuarto, menyampaikan, keberhasilan
tersebut selain karena faktor teknis, juga hasil kerja keras semua pemangku
kepentingan termasuk Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, pemilik hak ulayat di
sekitar lokasi operasi dan tokoh agama.
Secara teknis peningkatan produksi di Pertamina EP Aset 5 Field Papua terjadi karena
antara lain, adanya optimalisasi kegiatan di lapangan seperti peningkatan
perawatan sumur-sumur produksi (workover
development wells) dan telah selesainya pemasangan 7 unit pompa atau electrical submersible pump (ESP) dengan
kapasitas 3.000 BFPD (barrel fluida per
day).
Sementara, terjadinya peningkatan produksi minyak di Petrochina International
Bermuda dipicu optimalisasi produksi dan ekstensifikasi produksi antara lain, penambahan
sumur pengembangan, menambah unit pompa (ESP) dengan kualitas yang lebih baik,
mengoptimalkan sumur-sumur yang sudah tua, stabilisasi pasokan listrik (electric power dan hi-line) serta melakukan pekerjaan ulang (workover) untuk sumur-sumur minyak yang potensial.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan komitmen dari Perwakilan SKK Migas
Wilayah Papua dan Maluku serta seluruh KKKS yang beroperasi di Papua untuk
terus berupaya menjaga kesinambungan dan meningkatkan produksi minyak dan gas
bumi di Papua.
Dengan adanya contoh kinerja yang baik dari kedua KKKS di Papua tersebut,
lanjutnya, diharapkan KKKS lainnya dapat juga meningkatkan laju produksi minyak
dan gas sehingga dapat melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Saat ini terdapat enam KKKS yang sudah berproduksi di Papua dan Maluku yaitu
Pertamina EP Aset 5 Field Papua, Petrochina International Bermuda, Joint
Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina Salawati, BP Indonesia, Kalrez
Petroleum dan Citic Seram Energy. Sementara dua KKKS lainnya masih dalam tahap
menuju pengembangan yaitu Genting Oil dan Inpex Masela. (TW)