Menteri
ESDM yang menjadi pembicara pada APEC Energy
Policy Roundtable (Ensuring
Energy Security for Economic Growth) mengemukakan pentingnya
kerjasama negara-negara APEC untuk mengatasi masalah energi guna menjamin energy security untuk kawasan APEC.
“Saya mengusulkan negara-negara APEC untuk memperkuat kerjasama regional dalam
menjamin keamanan energi untuk kawasan APEC, mengingat tantangan yang kita
hadapi tidak bersifat eksklusif.†ujar Menteri ESDM.
Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM menuturkan, dalam menjamin keamanan
energi untuk pertumbuhan ekonomi nasional,
Oleh karenanya, Menteri ESDM mengharapkan dukungan dalam
penelitian/pengembangan, peningkatan kapasitas dan investasi khususnya dari
negara-negara APEC. Beberapa agenda Pemerintah untuk mencapai target nasional
diantaranya melalui pengembangan kebijakan dan regulasi yang mendukung, mempromosikan
kesadaran publik, serta menciptakan kondisi yang kondusif untuk pengembangan green-energy seperti memberikan
insentif.
Forum yang dibentuk tahun 1989 di Canbera-Australia ini menjadi suatu forum
konsultasi/dialog dan sebagai lembaga informal yang kerjasama ekonominya
berpedoman pada pendekatan liberalisasi bersama berdasarkan sukarela, melakukan
inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan
konsultasi yang intensif.
Anggota APEC saat ini adalah 21 ekonomi yaitu Australia, Brunei Darussalam,
Kanada, Cili, Republik Rakyat Cina, Hongkong-Cina, Indonesia, Jepang, Republik
Korea, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua New Guinea, Filipina,
Singapura, Taiwan-Cina Taipe, Thailand, Amerika Serikat, Peru, Rusia, dan
Vietnam.