Jakarta, Rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Oktober 2024 mengalami kenaikan sebesar US$0,99 per barel dari US$72,54 per barel pada September 2024 menjadi US$73,53 per barel. Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain dipengaruhi oleh eskalasi ketegangan di Timur Tengah di mana pada awal Oktober, Iran melancarkan serangan kepada Israel dan kemudian ancaman serangan balasan Israel kepada Iran.
Penetapan ICP Mei 2023 sebesar US$73,53 per barel, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 363.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Oktober 2024 tanggal 1 November 2024.
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menyampaikan bahwa harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Oktober 2024 dibandingkan bulan September 2024 mengalami kenaikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain adanya sentimen negatif pasar pasca indikasi serangan balasan Israel akan ditujukan ke fasilitas minyak Iran. Di sisi lain, pimpinan militer Iran menyampaikan akan melakukan serangan ke lapangan gas, kilang dan pembangkit listrik Israel, apabila serangan ke Iran dilakukan.
“Amerika Serikat memberikan sanksi baru kepada Iran, yang ditandai Biden telah melakukan komunikasi dengan pimpinan Negara – Negara G7 untuk mengkoordinasikan sanksi baru Iran pasca serangan ke Israel, yang berpotensi membatasi ekspor minyak Iran ke RRT,” lanjut Tim Harga dan exum tersebut.
Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga minyak mentah Oktober 2024 adalah sentimen positif pasar atas potensi permintaan minyak RRT pasca penurunan suku bunga Bank Sentral masing – masing sebesar 25 basis poin menjadi 3,1% menjadi 3,6%. Serta peningkatan GDP RRT pada Triwulan III 2024 menjadi 4,8%, peningkatan pertama dalam sembilan bulan terakhir.
Selain itu, terkait pasokan minyak mentah menurut publikasi OPEC Oktober 2024 (secondary sources) produksi Negara - Negara OPEC+ mengalami penurunan hingga 557 ribu barel per hari (bph) dibandingkan bulan lalu. Dan publikasi IEA Oktober 2024, produksi Negara - Negara OPEC+ mengalami penurunan hingga 0.53 juta bph dibandingkan bulan lalu.
“Faktor lainnya adalah sentimen positif pasar atas pengumuman Departemen Energi AS, yang merencanakan akan mengisi kembali Strategic Petroleum Reserve (SPR) AS untuk penyaluran April sampai Mei 2025 hingga 3 juta barrel,” kata Tim Harga.
“Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh Crude throughput Taiwan mengalami peningkatan 50 ribu bph atau mencapai 630 ribu bph dari total kapasitas sebesar 1,09 juta bph pada akhir Oktober 2024 dibandingkan akhir September 2024,” tutup Tim Harga.
Selengkapnya Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Oktober 2024 dibandingkan September 2024, sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar US$1,33/bbl dari US$74,33/bbl menjadi US$75,66/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$2,19/bbl dari US$69,37/bbl menjadi US$71,56/bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar US$2,51/bbl dari US$72,87/bbl menjadi US$75,38/bbl.
- Basket OPEC naik sebesar US$1,00/bbl dari US$73,59/bbl menjadi US$74,59/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$0,99/bbl dari US$72,54/bbl menjadi US$73,53/bbl.