Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Papua New Guinea, Peter O’Neill, pada acara Bali Democracy Forum, November 2012 silam.
“Waktu ada pembicaraan yang sangat serius antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Papua New Guinea. Topik utamanya adalah bagaimana membuat hubungan kedua negara yang sangat dekat, harus baik. Harus digali semua potensi kerja sama antara Indonesia dengan Papua New Guinea. Salah satunya adalah energi,†kata Wacik.
Dituturkan Wacik, berdasarkan data-data yang ada, di perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea, besar dugaan banyak cadangan migas. Namun cadangan migas yang ada itu, baru segelintir yang telah dikembangkan.
â€ÂAda keinginan Indonesia dan Papua New Guinea melakukan joint operation untuk pengembangan perbatasan,†tambahnya.
Dengan adanya kerja sama ini, selain mempermudah pengembangan migas, juga meningkatkan keamanan di kawasan perbatasan. Proyek lain yang rencananya akan dikerjasamakan adalah pembangunan jalan yang menghubungkan kedua negara dan kelistrikan.
Minister for Public Enterprises and State Investment Papua New Guinea, Ben Micah, menyambut baik pertemuan tersebut karena dapat meningkatkan kerja sama kedua negara, termasuk migas.
â€ÂKerja sama kedua negara diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi Papua New Guinea dan Indonesia,†ujarnya. (TW)