DIPA
2009 yang diserahkan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam acara yang dihadiri
para pejabat eselon I dan II di lingkungan Departemen ESDM, Direksi PT PLN,
Kepala BPMIGAS, Kepala BPH Migas dan wakil dari Departemen Keuangan tersebut,
senilai Rp 6,74 triliun di mana 50,58% diantaranya diperuntukan bagi PT PLN.
Anggaran
APBN Tahun 2009 ini meningkat 12,68% dibandingkan tahun 2008. Salah satu tolak
ukur kinerja Departemen ESDM adalah besarnya penyerapan anggaran dan
mempertahankan atau meningkatkan status Pelaporan dari WDP (wajar dengan
pengecualian).
Dalam
kesempatan itu Purnomo mengharapkan para pengelola APBN dapat melaksanakannya
tepat waktu, sehingga mampu mengakselerasi seluruh kegiatan program pembangunan
karena APBN merupakan stimulus utama pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan
Sekjen Departemen ESDM Waryono Karno dalam laporannya meminta agar pengelola
APBN memenuhi 4 hal yaitu tidak merugikan negara, melanggar UU, tidak
memperkaya diri sendiri dan tidak memperkaya orang lain.
Selain
menyerahkan DIPA, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian
antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diwakili Deputi Bidang
Pencegahan KPK Eko Soesamto Tjiptadi dan Sekjen Waryono Karno.
Kerja sama pengelolaan data wajib
LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) Departemen ESDM dengan KPK, diharapkan
dapat membantu kelancaran pelaporan LHKPN oleh masing-masing pejabat Departemen
ESDM.