Dari jumlah 831 siswa tersebut, terdiri dari 323 siswa SD,
255 siswa SMP dan 253 siswa SMA. Untuk siswa SD, diberikan beasiswa sebesar Rp
950.000, siswa SMP Rp 1,2 juta dan siswa SMA sebesar Rp 1,5 juta.
Pemberian beasiswa ini, menurut Menteri ESDM Jero Wacik, merupakan
yang harus dilakukan untuk membantu sesama. Terutama, anak-anak yatim yang
orangtuanya semasa hidup merupakan pegawai Kementerian ESDM.
Sesuai dengan ajaran agama, lanjutnya, jika kita secara
ikhlas membantu sesama terutama anak yatim piatu, maka Tuhan akan memudahkan
segala urusannya.
Hal ini telah dibuktikannya karena sejak umur 30 tahun,
Wacik yang saat itu belum lama berumah tangga dan masih tinggal di rumah
kontrakan, telah terbiasa mengurusi anak-anak kurang mampu. Sebagai anak yang
dibesarkan dari keluarga miskin, Wacik merasakan betul bagaimana hidup dalam
segala keterbatasan. Tanpa disadari, kebiasaan mengurus anak-anak miskin juga
yatim piatu itu, telah memudahkannya menjalani segala urusan, termasuk juga
memperoleh rejeki.
“Saya merasa dimudahkan urusan
saya oleh Tuhan. Semua yang saya inginkan tercapai,†katanya.
Kepada anak-anak yatim piatu,
Wacik berpesan agar tidak berkecil hati karena tidak memiliki orangtua yang
lengkap. Kemiskinan juga tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak berprestasi.
â€ÂJangan pernah menjadikan
alasan, karena miskin jadi tidak bisa sukses. Harus terus sayang kepada semua
teman,†ujarnya.
Mengakhiri sambutannya,
Menteri ESDM meminta agar beasiswa yang diperoleh dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya. Masa depan masih terbentang luas dan harus rajin belajar
agar dapat mencapai kesuksesan.