Untuk
tahap pertama, konversi akan dilakukan pada kendaraan-kendaraan operasional dan
dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota di Bali. Total
kendaraan yang akan dijadikan sasaran program sebanyak 2.000 unit kendaraan dan
masing-masing unit akan dilengkapi dengan konverter kit yang didistribusikan
oleh Kementerian ESDM cq Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
Program konversi BBM ke bahan bakar gas, termasuk di dalamnya LGV, merupakan
program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM yang dari tahun
ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai
gambaran, konsumsi BBM bersubsidi di Indonesia tahun 2011 mencapai 41,7 juta
KL, tahun 2012 mencapai 45 juta KL dan tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 47
juta KL, sedangkan konsumsi bahan bakar gas di Indonesia baru mencapai 38.000
KL atau masih 0,08% dari konsumsi BBM.
Khusus untuk Bali, dengan jumlah kendaraan roda empat mencapai 270.000 kendaraan,
konsumsi Premium tahun 2013 sampai September ini sudah mencapai 585.000 KL. Hal
ini menjadikan Bali sebagai salah satu wilayah yang sangat tepat untuk
pengembangan LGV.
Selain menghemat BBM, dari sisi performance LGV juga memiliki berbagai kelebihan,
seperti Real Octane Number (RON) di
atas 98, pembakaran sempurna, mesin bebas
knocking, memperpanjang umur mesin dan siklus penggantian pelumas serta
bebas sulfur dan timbal sehingga ramah lingkungan dan cocok untuk mesin-mesin
teknologi terbaru yang memiliki rasio kompresi besar.
Dengan diluncurkannya 3 unit SPB LGV di Bali, total SPBU Pertamina yang dapat
melayani penjualan Vigas mencapai 14 unit, di mana 11 di antaranya tersebar di
Jakarta dan Tangerang. Pertamina berkomitmen untuk terus memperbanyak SPB LGV
yang akan diselaraskan dengan permintaan akan Vigas. (TW)