Menteri ESDM Resmikan Nama FSO Gagak Rimang

Menurut J. Widjonarko dalam siaran persnya, dengan perkembangan terkini proyek, SKK Migas berharap lapangan Banyu Urip dapat berproduksi secara penuh sebesar 165.000 barel per hari pada Maret 2015. Peningkatan produksi dari lapangan ini menjadi tulang punggung pencapaian target produksi minyak dalam APBN Tahun 2015 sebesar 845.000 barel per hari. “Semua pihak harus mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana,” katanya.

Saat ini, produksi lapangan Banyu Urip sebesar 30.000 barel minyak per hari. Per akhir Agustus atau awal September 2014 ini, produksi ditargetkan naik 10.000 barel minyak per hari yang berasal dari tambahan fasilitas produksi awal. “Produksi akan naik bertahap hingga mencapai puncak produksi sebesar 165.000 barel per hari,” kata dia.

Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai US$ 2,525 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,188 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.  

Presiden Mobil Cepu Ltd. (MCL), Jon M. Gibbs menyampaikan dukungan terhadap langkah SKK Migas untuk peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Kelima kontrak EPC, konsorsiumnya dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Tidak hanya itu, kterdapat 450 perusahaan sub kontraktor nasional dan lokal yang dilibatkan, yang 85 persen diantaranya merupakan perusahaan lokal dari Bojonegoro dan Tuban. “Terdapat lebih dari 10.000 pekerja Indonesia yang 60 persen diantaranya adalah pekerja yang berasal dari Bojonegoro dan Tuban,” kata Jon.

Project Executive MCL, Daniel Wieczynski menambahkan, bahwa prioritas utama MCL adalah menyelesaikan proyek secara aman dan handal. “Kami bangga dengan pencapaian tim FSO yang telah mencapai kinerja keselamatan berkelas dunia, dengan tidak ada waktu kerja yang hilang selama lebih dari delapan juta jam kerja. MCL terus berkomitmen untuk terus mencapai kemajuan dalam pelaksanaan setiap kegiatan EPC dan pengeboran agar selesai sesuai target produksi puncak lapangan ini pada 2015,” tambah Dan.

Kapal Fasilitas Penyimpanan dan Alir-Muat Terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) diperbaiki oleh konsorsium EPC-4, yang dipimpin oleh perusahaan Indonesia, PT. Scorpa Pranedya yang bermitra dengan Sembawang Shipyard di Singapura. Kapal FSO tersebut diberi nama Gagak Rimang dan berbendera Indonesia.

Gagak Rimang adalah nama seekor kuda milik Adipati Arya Jipang, yang pada abad ke-16 kekuasaannya meliputi wilayah yang kini adalah Cepu, Blora, Bojonegoro dan Tuban. Nama Gagak Rimang dipilih karena melambangkan kekuatan dan kehandalan. FSO Gagak Rimang yang memiliki kapasitas lebih dari 1,7 juta barel tersebut akan menyimpan minyak mentah yang telah diolah dari fasilitas pengolahan pusat di Bojonegoro. FSO ini akan dikaitkan pada sebuah menara tambat yang tertanam di dasar laut. Dengan desain sedemikian rupa yang memungkinkan kapal dapat bergerak mengikuti arah angin, ombak dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak dari pipa.

Sebagai informasi, cadangan migas di blok Cepu ditemukan sejak 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator. MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45% saham partisipasi, bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45% saham dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10% saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.