“Kita memakamkan seorang pejuang
bangsa. Almarhum adalah tokoh yang bersahaja, yang gigih berpikir dan berbicara
dan berbuat untuk kemajuan bangsanya, kaya akan gagasan serta selalu siap. Saya
tugaskan kemanapun dan kapanpun, sosok yang cerdas, Beliau tidak perlu menyiapkan
data dan angka karena data dan angka sudah banyak tersedia di otaknya sendiri,â€Â
ujar Wacik dalam sambutannya.
Widjajono dalam kenangan Wacik, juga
taat menjalankan perintah agama. Pertemanan keduanya telah terjalin sejak
kuliah di ITB Bandung, lebih dari 40 tahun silam. Tiga hari yang lalu, saat
makan siang bersama, almarhum meminta izin untuk mendaki ke Gunung Tambora.
“Tiga hari lalu, almarhum meminta izin
kepada saya, untuk mendaki ke Gunung Tambora. Selamat jalan Pak Wid, selamat
beristirahat. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa melapangkan jalan untuk Pak Wid dan
memberi tempat yang layak di sisiNya. Dan kiranya Tuhan memberikan ketabahan
kepada kita, Ibu Nina dan puterinya dan kita semua, Keluarga Besar ESDM,†kata
Wacik.
Prof. Dr. Widjojono Partowidagdo merupakan anak ke tiga dari Bapak Soeprapto
Partowidagdo dan Ibu Watini. Selain sebagai Wakil Menteri ESDM, almarhum merupakan Anggota Dewan Energi
Nasional (DEN). Widjajono menerima Satyalencana 20 tahun dari Pemerintah
Republik Indonesia dan pengabdian 25 tahun dari Institut Teknologi Bandung.