“Dengan menindaklanjuti, kita jadi tahu dimana kelemahan-kelemahan, kekeliruan-kekeliruan yang ada,†kata Jero Wacik pada acara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Terhadap Kementerian ESDM Tahun 2012, akhir pekan lalu.
Ditegaskan Wacik, temuan-temuan BPK, harus ditindaklanjuti secara serius agar nilai ’raport’ dari BPK yang semula ada yang ‘merah’, dapat berubah menjadi ‘biru’. Itjen Kementerian ESDM juga diminta lebih serius mencermati temuan-temuan tersebut.
Adanya temuan dalam laporan keuangan, lanjut Wacik, tidak selalu berarti pelanggaran pidana. Bisa jadi, temuan itu lantaran laporan keuangan yang belum sesuai atau masih ada kekurangan. Hal ini berdasarkan pengalaman Wacik yang telah menjabat sebagai menteri selama 9 tahun.
“Saya karena sudah 9 tahun jadi menteri, sudah tenang kalau menerima laporan BPK dan ada temuan-temuan BPK. Memang itulah tugasnya BPK (untuk memeriksa laporan keuangan),†tambahnya.
Keberhasilan Kementerian ESDM memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) pada tahun 2011 dan 2012 merupakan hasil kerja keras yang
dilakukan jajaran Kementerian ESDM serta bukti bahwa pengelolaan keuangan telah
dilaksanakan dengan baik. Opini WTP yang diberikan BPK ini, harus jadi pemicu
agar hasil tahun mendatang dapat lebih baik. (TW)