Turut berbicara dalam pada sesi tersebut adalah para
menteri bidang energi negara lainnya seperti Mohammed Hamad Al Rumhi, Menteri
Minyak dan Gas Kesultanan Oman; Jaipal
Reddy, Menteri Minyak dan Gas India; Mohammed bin Dha’en Al Hamili, Menteri
Energi Uni Emirat Arab; Patrick Sendelo,
Menteri Tanah, Pertambangan dan Energi Republik Liberia; Adama Toungara,
Menteri Pertambangan, Minyak dan Energi Republik Pantai Gading dan Karim
Aftan Al Jumaili, Menteri Kelistrikan Republik Irak.
Roundtable antar menteri energi
membahas peran penting minyak, gas bumi, dan batubara dalam ekonomi global, tantangan-tantangan
lingkungan, serta strategi yang dilakukan pemerintah dan industri dalam
mitigasi eksternalitas negatif.
Dalam pidatonya, Jero Wacik menyampaikan, saat ini
Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sebuah konsep revisi ketentuan kebijakan
energi dengan mentargetkan elastisitas energi kurang dari 1 dan mengoptimumkan
target bauran energi pada tahun 2025 dengan meningkatkan porsi energi baru dan
terbarukan menjadi 25,9%.
Pemerintah
Target elastisitas energi dan bauran energi nasional juga sejalan dengan
komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26%
secara BAU dengan kemampuan sendiri pada tahun 2020 atau dapat ditingkatkan
menjadi 41% dengan dukungan internasional.
Menteri ESDM juga menekankan perlunya kerja sama regional yang meliputi
pengembangan sumber daya dan infrastruktur energi, penerapan teknologi baik di
sisi pasokan maupun di sisi permintaan, optimalisasi bauran energi dan
peningkatan kepedulian terhadap emisi karbon.
“Diversifikasi
konsumsi bahan bakar fosil ke bahan bakar non minyak bumi diperlukan untuk
menjamin ketahanan energi dunia,†katanya.
Dikarenakan potensi energi non fosil (energi terbarukan) lebih tersebar di
hampir semua negara (kualitas dan jumlahnya bisa berbeda), maka, menurut Wacik,
komitmen yang kuat dan konsistensi dari Pemerintah diperlukan dalam mendukung
pengembangan jangka panjang energi terbarukan.
World Energy Forum adalah Organisasi Internasional
Non-Profit yang mempromosikan kegiatan-kegiatan di bidang hemat energi dan
energi bersih dalam kerangka sustainable
development. Organisasi ini didirikan oleh Prof. Harold Hyuk-Suk pada tahun
2008. Sesuai dengan penetapan tahun 2012 sebagai International Year of Sustainable Energy for All oleh PBB, salah
satu tujuan utama forum ini adalah menyusun roadmap
sustainable energy mix yang dapat memacu perkembangan ekonomi dan sosial global.