Hal ini sejalan dengan
perkembangan bisnis migas Indonesia yang kini mengarah ke offshore. Berdasarkan data Ditjen Migas, dari total 288 wilayah
kerja (WK) migas nasional, 52% berada di daratan (onshore) dan 48% di
lepas pantai (offshore). Perinciannya, KKKS ekplorasi sebanyak 160 WK,
KKKS pengembangan 13 WK dan KKKS produksi 55 WK.
Survei seismik merupakan
bagian dari kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas. Kegiatan survei
seismik terdiri dari survei 2D yang dilakukan pemerintah maupun KKKS dan survei
seismik 3D yang dilakukan oleh KKKS pada lapangan eksisting.
Survei seismik 2D yang
dilakukan pemerintah ditujukan untuk mendapatkan potensi sumber daya migas guna
mendukung penawaran blok migas. Sementara survei seismik 2D yang dilakukan
KKKS, untuk menelaah lebih jauh potensi migas yang terkait dengan kegiatan
eksplorasi.
Survei seismik 3D dilakukan
KKKS untuk mendapatkan reservoir yang
lebih detail sehingga resiko ketidakpastian pengembangan lapangan dapat
dikurangi.