Tambahan lifting 10.000 barel per hari itu, jelas Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo usai berbicara dalam Seminar mengenai Ketahanan Energi di Universitas Indonesia, Rabu (10/9), diharapkan dapat diperoleh dari 3 KKKS yaitu ConocoPhillips, VICO dan Chevron Pacific Indonesia.
"Mudah-mudahan (tambahan produksi) ini bisa, walaupun mereka bilang tidak sanggup," kata Evita.
Meski berharap banyak pada 3 KKKS tersebut, namun pemerintah tidak membatasi tambahan produksi dari KKKS lain, termasuk dari lapangan-lapangan tua.
Dikatakan Evita, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin memperoleh tambahan 10.000 barel per hari tersebut, sebagaimana yang diinginkan DPR.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan lifting minyak RAPBN 2009 sebesar 950.000 barel per hari, sudah termasuk swap 50.000 barel per hari dari Chevron dengan gas dari ConocoPhillips. Menurut pemerintah, angka itu sudah realistis, sejalan dengan penurunan alamiah lapangan-lapangan minyak
Selain lifting 960.000 barel per hari, rapat kerja Panitia Anggaran DPR juga menyepakati kurs Rp 9.100 per US$ dan ICP US$ 100 per barel.