Sebelum angka tersebut ditetapkan, Pemerintah kembali mengajukan asumsi lifting sebesar 965.000 barel per hari. pada Senin (26/4) siang. Lifting 965.000 barel per hari, papar Menteri ESDM Darwin Zahedy
Saleh, diajukan setelah melakukan koordinasi dengan BPMIGAS dan KKKS serta
realistis untuk mengamankan penerimaan negara.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo menambahkan,
Pemerintah mengajukan angka 965.000 dengan mempertimbangkan berbagai hal
seperti realisasi produksi minyak dalam
Berdasarkan data, realisasi WP&B dalam 5 tahun
terakhir biasanya lebih tinggi dari rencana. Pada tahun 2005, WP&B KKKS
ditetapkan 905.000 barel per hari, realisasi lifting mencapai 991.000 barel per hari. Pada tahun 2006, WP&B
ditetapkan 947.000 barel per hari, namun realisasi lifting mencapai 945.000
barel per hari. Tahun 2007, WP&B KKKS ditetapkan 888.000 barel per hari,
namun realisasi lifting mencapai
896.000 barel per hari. Pada tahun 2008, WP&B KKKS ditetapkan 920.000 barel
per hari, sementara realisasi lifting mencapai
926.000 barel per hari. Tahun 2009, WP&B KKKS ditetapkan 934.000 barel per
hari, realisasi lifting mencapai
950.000 barel per hari.
"Untuk 2010 dari WP&B KKKS sebesar 877.000 barel
per hari, ternyata realisasi produksi minyak mulai Januari hingga 22 April 2010
tercatat 956.000 barel per hari. Sedangkan realisasi lifting mencapai 964.000
barel per hari," papar Evita.
Berdasarkan data itu, Pemerintah akan mengoptimalkan
WP&B KKKS yaitu PT Chevron Pasific Indonesia yang sebelumnya dipatok dalam
WP&B sebesar 336.890 barel per hari akan dioptimalkan menjadi 367.000 barel
per hari. PT Total Indonesie E&P dari WP&B sebesar 86.810 barel per
hari akan dioptimalkan menjadi 97.460 barel per hari, Conocophilips Blok B dari
46.260 barel per hari akan ditingkatkan menjadi 54.000 barel per hari, PHE ONWJ
dari 25.300 barel per hari dalam WP&B akan dioptimalkan menjadi 26.760
barel per hari dan Medco Sumatera dari 22.960 barel per hari menjadi 25.860
barel per hari.
Mobil Cepu Limited produksinya akan ditingkatkan dari
16.000 barel per hari menjadi 18.000 barel per hari, Petrochina Internasional
(Jabung) produksinya akan ditingkatkan 18.400 barel per hari menjadi 18.900
barel per hari.
Adapun upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mencapai
target tersebut yaitu dengan mengoptimalkan perolehan minyak dari remaining reserves pada
lapangan-lapangan existing, melakukan
percepatan produksi di lapangan-lapangan penemuan baru (wilayah kerja produksi)
dan wilayah kerja eksplorasi.
Selain itu, meningkatkan reliability fasilitas produksi untuk menurunkan frekuensi unplanned shutdown melalui peningkatan
program shutdown, mengoptimalisasikan
dan sinkronisasi jadwal planned shutdown.
Volume BBM
Pada raker tersebut juga disepakati volume BBM bersubsidi
36.504.779 kilo liter, terdiri dari premium 21.454.104 kilo liter, kerosene
3.800.000 dan solar 11.250.675 kilo liter. Volume LPG bersubsidi setara
kerosene 2.973.000 ton dan kerosene terkonversi sebesar 6.170.000 kilo liter.
Subsidi BBN ditetapkan rata-rata Rp 2.000 per liter.
Volume BBN subsidi mencapai 777.075 kilo liter, dimana bioethanol 1% dan
biodiesel 5%.
Sementara subsidi listrik ditetapkan Rp 56,15triliun, naik dari APBN 2010 yang mencapai Rp 37,8
triliun. Kurs RAPBN-P juga berubah menjadi Rp 9.200 per dolar AS dari
sebelumnya Rp 10.000 per dolar AS.