Peresmian berpoduksinya Lapangan South Mahakam phase I dan II yang lebih cepat dua bulan dari
jadwal, ditandai dengan penekanan sirene oleh Kepala SKK
Migas Rudi Rubiandini, Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk didampingi
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Naryanto Wagimin dan Presdir Total E&P
Indonesie Elisabeth Proust di Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS) Processing
Unit di Kelurahan Senipah, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kamis (17/1).
Lapangan South Mahakam yang POD-nya disetujui tahun 2008 merupakan pengembangan
dari tiga lapangan kondensat yaitu Stupa, East Mandu dan Jumelai dan dua
lapangan gas yaitu Jempang dan Metulang. Letaknya sekitar 35 km tenggara
lepas pantai kota Balikpapan dan 58 km selatan Lapangan Peciko, pada perairan
dengan kedalaman 40-60 meter.
Nilai investasi pengembangan Lapangan South Mahakam sekitar U$ 832 juta. Angka
ini mencakup fasilitas produksi di lapangan Stupa dan East Mandu dengan
pembangunan 3 platform baru yaitu Main Stupa, West Stupa dan East
Mandu.
Gas dan kondensat yang dihasilkan, disalurkan melalui pipa ukuran 24 inci
sepanjang 67 km dari platform Stupa menuju terminal Senipah. Sedangkan dari
lapangan East Mandu akan dihubungkan dengan saluran pipa ekspor utama melalui
pipa ukuran 24 inci sepanjang 10 km. Produksi dari lapangan-lapangan ini
diharapkan mencapai kecepatan air rata-rata 69.000 barel setara minyak per
hari, termasuk 18.000 barel per hari kondensat pada akhir 2013.
Total telah beroperasi di Indonesia sejak 1968 dan saat ini merupakan produsen
gas terbesar di Indonesia yang menyuplai 80% kebutuhan kilang Bontang. Produksi
gas tahun 2011 mencapai 158.000 barel setara minyak per hari.