Lapangan Ruby Produksi, Pasokan Gas Domestik Bertambah


”Ini bentuk nyata dukungan pemerintah untuk terus berkomitmen mengalokasikan gas untuk kepentingan domestik dan memberdayakan industri pupuk nasional,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), J. Widjonarko saat peresmian proyek gas lapangan Ruby di Jakarta, Selasa (26/11) malam. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dan Chief Executive Officer Mubadala Petroleum Maurizio La Noce.


Widjonarko menjelaskan, jangka waktu kontrak jual beli gas bumi antara PKT dengan Mubadala Petroleum berlaku hingga 31 Desember 2021. Direncanakan, lapangan gas Ruby akan memasok 85 BBTUD hingga akhir tahun 2017, selanjutnya akan menurun sesuai dengan produksi lapangan tersebut. Sekitar 250 miliar kaki kubik (BCF)  gas akan diproduksi untuk kebutuhan pasar domestik selama umur produksi lapangan tersebut.


Gas pertama dari lapangan Ruby diproduksi setelah penyelesaian pengeboran empat sumur produksi dan instalasi anjungan lepas pantai. Seluruh fasilitas anjungan di bangun di area fabrikasi di Indonesia. Dari anjungan, dibangun pipa bawah laut sepanjang 312 kilometer yang menghubungkan ke terminal khusus pengolahan fasilitas gas di Senipah yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie.


Pengembangan lapangan gas Ruby oleh Mubadala Petroleum, yang terletak di Selat Makassar, diantara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, telah disetujui pada Juni 2011 dan Plan of Development (POD) telah disetujui Pemerintah Indonesia pada Juli 2008. Mubadala Petroleum, memegang working interest sebesar 70%, merupakan Operator. Total E&P Sebuku dan INPEX South Makassar masing-masing memegang 15%.


Proyek Ruby merupakan investasi energi tunggal terbesar di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan Uni Emirat Arab. Maurizio La Noce menambahkan, pihaknya berkomitmen menyelesaikan pengembangan proyek Ruby secara efisien, tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan yang terpenting secara aman. Bersama dengan para mitra kerja, Mubadala Petroleum telah menginvestasikan sekitar US$ 500 juta pada lapangan ini untuk membangun fasilitas produksi beserta pendukungnya. “Menyelaraskan proyek Ruby dengan prioritas pemerintah Indonesia melalui penjualan gas kepada pabrik pupuk di dalam negeri memungkinkan kami memberikan dukungan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia”, kata dia. (TW)


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.