Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya
mengatakan hingga saat ini jumlah SPBU yang dapat melayani pembelian BBM non
subsidi sebanyak 3.711 unit untuk Pertamax/Plus dan 952 diantaranya juga
menyediakan solar non subsidi/DEX. Di samping itu, Pertamina juga telah
menyiapkan Mobile Agent yang menjual
solar non subsidi sejumlah 110 unit dan 9 APMS solar non subsidi yang tersebar
di semua Unit Pemasaran Pertamina.
"Peningkatan jumlah outlet SPBU yang dapat melayani kebutuhan BBM non
subsidi ini menjadi salah satu faktor penting untuk mengantisipasi terbatasnya
kuota BBM subsidi yg telah ditetapkan dalam APBN 2013, khususnya untuk solar
subsidi," ujar Hanung dalam siaran persnya.
Sesuai penugasan Pemerintah, kuota Solar bersubsidi yang menjadi tanggung jawab
Pertamina tahun ini lebih rendah 8,3% dibandingkan dengan realisasi penyaluran
tahun lalu sebesar 15,56 juta KL turun menjadi 14,28 juta KL tahun ini. Hal ini
tentu saja berakibat pada turunnya kuota Solar bersubsidi di daerah-daerah.
Hingga kuartal I tahun 2013, penyaluran Solar bersubidi di hampir seluruh
propinsi mengalami telah melebihi kuota yang rata-rata secara nasional mencapai
5,2%.
“Stok BBM di Pertamina sama sekali tidak ada masalah. Bahkan, stok Solar saat
ini mencapai 26 hari. Akan tetapi, yang harus disadari oleh masyarakat bahwa
Solar bersubsidi kuotanya telah ditetapkan dalam APBN sehingga harus terus
dijaga supaya cukup sampai dengan akhir tahun 2013 sehingga perlu diatur
penyalurannya. Namun demikian, Pertamina menyediakan lebih banyak outlet dan
stok untuk Solar non subsidi sehingga diharapkan masyarakat, dan terutama
kendaraan yang telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dapat menggunakan Solar
non subsidi di outlet-outlet yang telah disediakan,†tambah Hanung. (Tursilowulan)