Dalam kunjungan tersebut, Purnomo didampingi oleh Staf
Ahli Menteri bidang SDM dan Teknologi Luluk Sumiarso, SAM bidang Informasi dan
Komunikasi Kardaya Warnika, Dirjen Migas Evita H. Legowo, Dirjen LPE J.
Purwono, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Sutijastoto, Direktur Pemasaran
dan Niaga PT Pertamina Achmad Faisal, serta direksi PT PLN yang mewakili Dirut PT PLN.
Setelah melakukan survei lapangan, pada konferensi pers
Purnomo menyatakan pentingnya usaha untuk mendorong Bahan Bakar Nabati sebagai
alternatif bahan bakar. Jatuhnya harga minyak, lanjut Purnomo, mempengaruhi
harga komoditi lain. Untuk mendorong BBN, pemerintah mengeluarkan mandatori
BBN. Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan Domestic Market
Obligation (DMO) kepada produsen BBN.
Direktur Pemasaran Pertamina Achmad Faisal menyatakan bahwa
sebanyak 300 SPBU di Jabodetabek sudah menyediakan BBN. SPBU tersebut memenuhi
5% kebutuhan bahan bakar masyarakat.
Menurut Purnomo, krisis yang saat ini terjadi merupakan blessing in disguise karena mendorong
perkembangan BBN, yang diutamakan untuk kebutuhan domestik.