"Tahun ini semula ditargetkan US$ 26 miliar. Tapi
waktu ditargetkan itu belum memperhitungkan resesi ini membawa dampak bagi
Indonesia," ungkap Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, akhir pekan lalu.
Meski investasi di sektor ESDM diperkirakan turun, namun
Purnomo optimis akan dapat mencapai sekitar US$ 20 miliar.
Optimisme ini didasarkan pada pemikiran bahwa krisis
ekonomi global hanya berlangsung sebentar, sekitar 1-2 tahun. Sedangkan
industri migas merupakan investasi jangka panjang, sekitar 20-30 tahun.
"Saya minta investor tidak berpikir hanya 1-2 tahun
saja, tetapi jangka panjang. Ke depan, pengembangan lapangan masih bagus,"
ujarnya.
Produksi minyak
Terkait dengan migas, pemerintah menargetkan produksi
minyak dapat mencapai 1 juta barel per hari. Meski tahun ini target produksi
minyak 960.000 barel per hari, namun dengan ditemukannya cadangan minyak cukup
besar oleh KKKS ENI di Ambalat, pemerintah yakin target produksi 1.000.000
barel per hari dapat tercapai.